
PintuMalang.id – Sebagai bentuk penerapan karakter Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di Kurikulum Merdeka, SMP Insan Amanah Malang menggelar Immersion Program pada 19-26 November lalu. Immersion Program membawa salah satu visi besar SMP Insan Amanah Malang, yakni mewujudkan generasi yang Islami, berteknologi modern, dan berwawasan global. ”Tujuan lain dari Immersion Program adalah mengenalkan siswa sebagai global citizen.
Yakni siswa mengetahui bagaimana kehidupan sebagai warga dunia, tidak hanya sebagai warga Malang saja,” ungkap Tim Pengembang SMP Insan Amanah Malang Dr Suhardini Nurhayati MPd. Kepala SMP Insan Amanah Malang Sri Endah Pujiningrum mengatakan, program tersebut dapat mengenalkan siswa punya sudut pandang baru. Terutama dalam mengenal perbedaan yang ada. ”Benang merahnya agar anak-anak bisa bersyukur. Dengan bersyukur, mereka bisa menarik pelajaran positif untuk diterapkan di sekolah, di rumah, maupun di kehidupan sehari-hari,” jelas Endah.
Kegiatan tersebut diikuti 13 siswa dari kelas 7, 8, dan 9. Siswa diajak berkunjung ke 4 negara di antaranya Singapura, Vietnam, Thailand dan Malaysia. Hari pertama, seluruh siswa diajak untuk melihat proses administari mulai awal sampai akhir di Bandara Changi, Singapura. Keesokan harinya, seluruh peserta diajak berkunjung ke Terowongan Cu Chi di Saigon, Vietnam dengan panjang 200 km yang digunakan selama perang dengan Amerika.
Lalu, berkunjung ke Istana Kemerdekaan (Independence Palace), War Remnants Museum, Post Office, Book Street, dan Masjid Central City Hall. Siswa juga diberikan contoh nyata keharmonisan antara warga muslim dan nonmuslim meskipun berada di negara lain. Di hari keempat, rombongan berkunjung ke KBRI Bangkok sekaligus sekolah Indonesia Bangkok yang berlokasi dalam satu lokal dengan KBRI Bangkok.
Lalu, kunjungan dilanjutkan ke Sekolah Santichon Islamic School yang merupakan sekolah Islam khusus untuk masyarakat asli Thailand. Di Sekolah ini, para siswa dari SMP Insan Amanah saling berkenalan dengan siswa-siswi dari sekolah tersbut menggunakan bahasa Inggris. Peserta Immersion Program melanjutkan kunjungan ke sungai Chao Phraya, Wat Arun Temple, dan Grand Palace di Thailand.
Lalu, peserta juga diajak mengunjungi kampung muslim dan mengeksplor kegiatan umat muslim di sana. Malaysia menjadi kunjungan terakhir dalam Immersion Program. Di sini peserta diajak berkunjung ke Dataran Merdek, Beryl’s Chocolate Factory, Mitsui Outlet Park dan menara Petronas. Ketua Yayasan Pendidikan Insan Amanah Prof Dr Dwi Priyo Utomo MPd menambahkan, feedback dari anak-anak yang mengikuti program ini sangat dahsyat. ”Ditunjukkan dengan mereka menjadi top leader di tiap kegiatan di sekolah, tingkat kepercayaan lebih tinggi, dan terpenting adalah karakter yang lebih baik dari sebelumnya,” tutupnya.
(llk’s)