
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita
PintuMalangMedia – Kasus pengembalian ratusan paket makanan bergizi di SDN Dinoyo 2 Kota Malang menuai perhatian dari jajaran legislatif. Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyatakan dukungannya terhadap langkah cepat pihak sekolah yang memulangkan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10) setelah menemukan lauk ayam suwir berbau tidak sedap.
Menurut Amithya, tindakan tersebut merupakan bentuk kepedulian sekolah dalam menjaga keselamatan siswanya. Ia menilai, pengawasan internal dari lembaga pendidikan sangat dibutuhkan agar tujuan mulia program tetap terjaga. Ini menunjukkan sekolah peduli terhadap apa yang dikonsumsi peserta didik. Program ini baik, jadi jangan sampai pelaksanaannya merugikan dan membahayakan kesehatan siswa,” ujarnya, Jumat (10/10).
Amithya mengingatkan, seluruh pelaksana program MBG harus saling bersinergi demi memastikan makanan yang disalurkan benar-benar layak dikonsumsi. Insiden ini disebutnya sebagai alarm agar pengawasan mutu diperketat di semua lini, mulai dari dapur pengolah hingga distribusi ke sekolah.
Meski demikian, ia bersyukur tidak ada siswa yang menjadi korban. Namun, evaluasi menyeluruh tetap harus dilakukan untuk mengetahui penyebab makanan menjadi dasar sebelum diterima siswa. Kita perlu mempelajari letak kesalahannya di mana sehingga makanan yang tidak layak bisa sampai ke sekolah,” tambahnya.
Sebagai tindak lanjutnya, DPRD Kota Malang akan memanggil para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan dinas terkait guna membahas langkah korektif. Komunikasi awal juga telah dilakukan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai kejadian tersebut.
Kami ingin duduk bersama pengelola dapur MBG untuk memetakan kendala dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.
Amithya menegaskan, pengawasan harus dilakukan bersama, tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga sekolah sebagai garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan siswa.
Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada laporan keracunan anak. Program MBG harus berjalan baik dan bebas dari kejadian yang dapat merugikan siswa,” simpulnya.(Adv)