
Kemarin, ketiga kalinya Anggota DPRD Kota Malang Menggelar Rapat secara hybrid.
PintuMalangMedia – Pelaksanaan rapat paripurna secara hybrid di DPRD Kota Malang resmi berakhir kemarin (4/9). Agenda terakhir yang digelar dengan pola kombinasi hadir langsung dan daring itu adalah penyampaian pandangan fraksi terhadap Ranperda APBD Perubahan 2025. Mulai pekan depan, seluruh anggota dewan dijadwalkan kembali mengikuti paripurna secara penuh di gedung dewan.
Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Malang, jumlah peserta yang hadir langsung tidak sampai 20 orang. Mereka terdiri dari pimpinan dan sejumlah anggota DPRD, perwakilan Pemerintah Kota Malang, serta juru bicara fraksi. Sementara anggota lainnya mengikuti jalannya rapat melalui Zoom Meeting.
Meski berlangsung hybrid, penyampaian pandangan fraksi tetap berjalan normal. Satu per satu perwakilan fraksi menyampaikan catatan dan masukan mereka dari mimbar paripurna.
Perwakilan Fraksi PKS, Akhdiyat Syahril Ulum, memberikan sejumlah catatan terkait usulan APBD Perubahan 2025. Ulum menilai postur pendapatan daerah masih terlalu bergantung pada dana transfer dari pusat yang porsinya mencapai 58 persen.
Menurutnya, pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih stagnan. Tahun 2025, kenaikan PAD hanya 3,33 persen atau setara Rp 33,7 miliar.
Fraksi PKS meminta penjelasan terkait strategi pemkot dalam meningkatkan target PAD setiap tahun. Mengingat sudah ada payung hukum baru melalui peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah,” tegas Ulum.
Belanja pegawai juga menjadi perhatian PKS karena dinilai masih membebani struktur anggaran. Ia berharap komposisi belanja pegawai dapat ditekan maksimal 30 persen sesuai instruksi pemerintah pusat.
Selain itu, ia menyarankan agar pembangunan daerah tidak sepenuhnya mengandalkan APBD. Peran swasta dapat dimaksimalkan melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR), terutama pada sektor infrastruktur dan pelayanan publik.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita memastikan mulai pekan depan seluruh anggota dewan akan mengikuti rapat secara luring penuh.
Agenda terdekat yang dijadwalkan Senin (8/9) berisi jawaban Wali Kota Malang atas pandangan fraksi-fraksi yang disampaikan dalam rapat kemarin.
Semua pernyataan dewan akan mendapat tanggapan langsung dari wali kota pada rapat berikutnya,” ujar Amithya.(Adv)