
Kota Malang, PintuMalang.id – Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut serta dalam Gebyar Pembangunan Perkebunan di Jawa Timur. Kegiatan itu berlangsung pada Kamis (16/11) di Ballroom Hotel Grand Mercure Mirama Malang. Ia menyampaikan sektor perkebunan telah berjasa menekan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur pada 2023. Maka dari itu, ia berharap sektor perkebunan dapat diperluas di segala daerah.
“Hasil perkebunan menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang mampu menekan angka kemiskinan paling jauh,” ujar Khofifah. Ia mengungkapkan pada 2020 angka kemiskinan ekstrem di Jawa Timur mencapai menyentuh angka 4,4 persen. Pada Maret 2023 angka tersebut telah turun hingga 0,28 persen.
Perkebunan di Jawa Timur terdiri ditanami oleh beberapa komoditas. Cacao, tebu, kopi dan tembakau menjadi menduduki peringkat empat besar komoditas perkebunan dan disusul oleh komoditas lainnya.
Pada acara yang bertemakan Peningkatan Daya Saing Produk Perkebunan Melalui Kolaborasi dan Hilirisasi Komoditas itu Khofifah juga menyampaikan pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam perkembangan perkebunan Jawa Timur. Komoditas perkebunan Jawa Timur banyak yang berkembang di pertanian sosial seperti kopi dan cocoa. “Maka dari itu kolaborasi antara dinas perkebunan dan dinas kehutanan harus saling mendukung,” imbuhnya.
Gubernur Provinsi Jawa Timur itu membeberkan sektor perkebunan telah menyumbangkan pendapatan daerah sebesar Rp 40 Triliun pada 2022. Demi memperkuat perkembangan ekonomi tentu membutuhkan kolaborasi dan hilirisasi bagi berbagai komoditas.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen penuh untuk meningkatkan produksi, nilai tambah serta daya saing komoditas perkebunan beserta produk turunannya. Saat ini pemerintah turut menggencarkan pendorongan pesantren untuk menggali potensi lahan kopi dan tembakau. Selain itu, Asosiasi Tebu Rakyat Indonesia juga dioptimalkan dengan memanfaatkan transformasi digital demi memperkuat sinergitas.
Upaya-upaya tersebut berdampak positif bagi beberapa produksi komoditas perkebunan di Jawa Timur. Produksi komoditas kopi meningkat sejak 2019-2022 hingga 0,33 persen. Selain itu produksi kelapa meningkat 2,05 persen dan tembakau meningkat 0,36 persen.

Direktur Jendral Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengungkapkan Jawa Timur juga menjadi produsen gula terbesar. Produksi tebu di Jawa Timur pada 2022 mencapai 17,3 juta ton. Tebu tersebut menghasilkan gula hingga 1,1 juta ton.
“Jumlah produksi gula ini mencapai 49,55 persen dari keseluruhan jumlah produksi gula Nasional,” imbuhnya. Ia menambahkan pihaknya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam upaya memperkuat sektor perkebunan dari hulu hingga hilir. Menurutnya, pemerintah berusaha mendorong para pengusaha untuk berinovasi dan kreatif dalam meningkatkan komoditas perkebunan.
Andi menyampaikan Dirjen Perkebunan pada November ini memberi bantuan kepada Jawa Timur. Di antaranya adalah pemberian 50.000 batang kelapa dan 50.000 batang kopi. Kawasan kopi turut ditambah hingga 1780 hektar, menyebar benih cacao seluas 2200 hektar, kelapa seluas 3550 hektar serta jambu mente seluas 1260 hektar.
(llk’s)