
PINTUMALANGMEDIA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang mengadakan Rapat Koordinasi mengenai Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2025 bersama Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Rapat tersebut berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Malang pada Selasa (10/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Pj. Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, ST, MM, memaparkan strategi program yang menjadi prioritas utama setelah melalui proses evaluasi terbatas. Salah satu isu strategis yang menjadi perhatian utama adalah terselenggaranya Pilkada Serentak 2024 agar berjalan dengan baik dan kondusif, serta berbagai prioritas pembangunan lainnya.
“Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan dari Roadshow Rapat Koordinasi dan Evaluasi Terbatas di beberapa perangkat daerah. Berdasarkan hasil diskusi dengan berbagai pihak, kami berhasil memetakan 11 skala prioritas,” ungkap Iwan.
Iwan memaparkan, prioritas pertama adalah revitalisasi Pasar Besar serta pasar lainnya di Kota Malang. Kedua, persiapan penyelenggaraan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025, di mana Kota Malang akan menjadi tuan rumah. “Kami berharap Kota Malang dapat memberikan kesan positif sekaligus meraih prestasi di Porprov Jatim 2025. Semua harus dipersiapkan dengan matang,” ujarnya.
Prioritas ketiga adalah pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah. Selanjutnya, penanganan banjir di kawasan Jalan Soekarno-Hatta, penyediaan lahan parkir di Kawasan Kayutangan Heritage, dan pengembangan Malang Creative Center (MCC) serta sektor usaha mikro. Selain itu, Iwan juga menyoroti rehabilitasi sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP), bantuan sosial terpadu, optimalisasi realisasi anggaran, pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta revitalisasi Alun-alun Merdeka.
Khusus untuk TPS, Iwan menjelaskan bahwa Kota Malang memiliki 57 TPS yang akan terus diintervensi. Lima TPS akan dijadikan pilot project dengan pengawasan tambahan berupa pemasangan CCTV. “Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” jelasnya.
Pembangunan lima TPS percontohan tersebut direncanakan menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), mengingat anggaran tahun ini belum mengakomodasi kebutuhan tersebut melalui APBD. “Kami optimis program ini dapat berjalan dengan baik sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah yang lebih efektif di Kota Malang,” tutup Iwan.(lk)