
PintuMalang.id – (2/12) Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika Menegaskan Pemeliharaan dan peningkatan jalan serta perbaikan pasar tradisional menjadi fokus DPRD Kota Malang dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD tahun 2023.
Mengapa hal itu penting karena program itu langsung bersentuhan dengan masyarakat. di PAK itu terkait pasar sama jalan, artinya pemeliharaan jalan berlubang. Kalau drainase belum, itu masuk di APBD murni 2024 karena anggarannya besar. Terkait Kayutangan juga sudah selesai, tidak akan kita anggarkan lagi, pengerjaan terakhir kan koridor 3 itu angkanya Rp6 miliar itu sudah terakhir,” katanya sekarang DPRD Kota Malang memberi perhatian terhadap perbaikan pasar-pasar tradisional.
Karena itu penting dan harus menjadi perhatian dari Panitia Khusus (Pansus) sebelum pembahasan Kebijakan Umum Perubahan APBD (KUPA) untuk dimasukkan dalam PAK APBD 2023. Saat ini Pansus Perbaikan Pasar tengah fokus dalam mengurai permasalahan dan melakukan percepatan penanganan di 3 pasar Kota Malang, yakni Pasar Besar, Pasar Induk Gadang, dan Pasar Blimbing oleh sebab itu Pansus pasar ini kerja cepat ngebut , walau begitu pasti tetap terbentur pada regulasi karena tersandera oleh Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan pihak ketiga. Tapi ya kita akan tetap upayakan,” ujarnya.
Sebelumnya, dia juga menyoroti pentingnya penundaan lelang pengadaan proyek yang belum dilaksanakan, dan memfokuskan APBD perubahan pada 2 prioritas yakni pemeliharaan jalan dan perbaikan pasar. “sebagai contoh yaitu rekomendasi agar proyek renovasi GOR Ken Arok dengan anggaran Rp3,5 miliar ditunda dan dimasukkan dalam APBD murni tahun 2024. Tujuannya pelaksanaan proyek berjalan tepat waktu, Pasalnya renovasi GOR Ken Arok sejauh ini belum terlaksana baik dari tahap lelang dan sebagainya.
Solusi terbaik yaitu ditunda dan dimasukkan dalam APBD murni 2024. “Kemudian beberapa pengerjaan di masing- masing OPD yang belum lelang, lebih baik dilebur artinya dicoret dan geser untuk program lain. Tapi harus dianggarkan di APBD murni 2024. Karena pasti tidak akan nutut waktunya,” ujarnya . dan berkaitan dengan pemeliharaan jalan menjadi salah satu aspek penting demi kenyamanan masyarakat.
Made menjelaskan bahwa hal ini merupakan tanggung jawab Dinas PUPR Kota Malang, mengingat situasi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini. “Pemkot Malang harus fokus dan menambahkan anggaran dalam pemeliharaan jalan, baik yang akan dilakukan secara rutin ataupun insidentil untuk menghadapi dampak fenomena El-Nino,” tutup Made.
(Alex)