
PINTUMALANGMEDIA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang belum tergesa-gesa menggulirkan program makan siang gratis bergizi yang diinisiasi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita, menyebutkan bahwa program tersebut masih dalam tahap pembahasan dan belum memiliki rincian teknis pelaksanaan.
“Program makan bergizi itu akan kami bahas lebih lanjut. Jika nantinya ada detilnya, tentu akan kami sampaikan,” ujar Amithya, Senin (28/10).
Hingga saat ini, menurut politisi PDI Perjuangan tersebut, belum ada arahan resmi maupun penjelasan rinci dari pemerintah pusat. Meski demikian, pihaknya optimis bahwa petunjuk teknis pelaksanaan program akan segera turun ke daerah.
“Belum ada penjelasan dari pusat. Nantinya, jika ada arahan lebih lanjut, kami akan koordinasikan untuk menyesuaikan dengan kondisi Kota Malang,” jelas Amithya.
Ia menegaskan, jika program ini dilaksanakan, maka kebijakan tersebut harus dirancang dengan matang agar dapat menjangkau sasaran yang tepat. Selain itu, kesiapan anggaran daerah juga menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan.
“Penyalurannya harus tepat sasaran dan dihitung dulu dengan kekuatan anggaran daerah. Kami akan menanyakan teknis pelaksanaannya secara mendetail,” tambahnya.
Meski belum ada kepastian, Amithya menyebutkan bahwa program makan siang bergizi dapat menjadi salah satu kebijakan prioritas di Kota Malang. Hal ini karena program tersebut berkaitan erat dengan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.
“Bisa dibilang prioritas, karena program ini juga masuk dalam ranah pendidikan dan kesehatan anak,” imbuhnya.
Namun, DPRD Kota Malang memilih untuk menunggu hasil evaluasi pelaksanaan program tersebut dalam satu tahun ke depan sebelum membuat keputusan lebih lanjut. Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai efektivitas program dalam meningkatkan gizi anak-anak.
“Kami ingin melihat dulu satu tahun ke depan seperti apa evaluasinya, karena ini berkaitan langsung dengan gizi anak-anak. Harus ada efek yang nyata dari program ini,” tutup Amithya.(ls*)