Kota Malang – Kasus yang sudah selesai bertahun silam kini kembali menyeruak ke permukaan. Membawa berbagai opini dalam masyarakat.
Film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso, besutan sutradara Rob Sixsmith yang ditayangkan di Netflix kini seolah sukses membelah masyarakat, terutama kalangan netizen. Tak sedikit yang kemudian meragukan bahwa Jessica adalah pembunuh Mirna.
Lewat podcast Close The Door, Otto Hasibuan yang pada masanya menjadi kuasa hukum dari Jessica, membeber beberapa fakta termasuk tidak ditemukannya siandia pada tubuh mendiang Mirna saat diperiksa oleh ahli.
“Yang dipersoalkan selama ini adalah hanya soal ada sianida di dalam gelas, tetapi sianida di dalam tubuh korban tidak pernah terbukti ada,” kata Otto Hasibuan kepada Deddy Corbuzier.
Otto juga menyampaikan kekecewaannya terkait putusan hakim saat itu. Bahwasanya kesaksian dari para pihak termasuk beberapa ahli dari luar negeri, tidak dijadikan pertimbangan dalam putusan.
Pengacara yang juga Ketua DPP Peradi itu menyayangkan pihak keluarga Mirna yang menolak dilakukan autopsi. Hanya pengambilan sampel dari beberapa bagian tubuhnya saja yang mendapat izin. Namun justru sampel itulah yang Otto yakini menimbulkan kecurigaan berikutnya.
Satu jam setelah Mirna dinyatakan meninggal oleh dokter, lambungnya sempat diperiksa dan hasilnya negatif sianida. Namun, setelah tiga hari, malah ditemukan kadar 0,2 miligram sianida di tubuh Mirna.
“70 menit setelah Mirna meninggal dilakukan pemeriksaan, lambungnya masih fresh, apa hasilnya? Negatif sianida, artinya tidak ada sianida. Tiga hari kemudian setelah dia mau dikubur, si Khrisna Murti datang, diulik tiga hari kemudian, ditemukan 0,2 mg sianida,” ungkap Otto.
Dari sisi lain, Shandy Handika, Jaksa yang saat itu menangani kasus ini, menanggapi opini-opini yang menurutnya telah berkembang liar.
Melalui podcast Denny Sumargo, Shandy mengatakan bahwa hasil lab yang negatif itu karena memang cairan lambungnya tidak diujikan untuk pengecekan racun sianida.
“Karena yang diambil itu sisa cairannya 0,1 ml, dan untuk menguji apakah ada PH, ada sianida, ada arsenik, ada kafein, itu dibutuhkan lebih banyak sampel. Sampel 0,1 ml hanya cukup untuk satu pengujian PH saja. Sisanya ngga diuji karena memang ngga cukup sisa cairan lambungnya,” terang Shandy.
Penulis: Ila Laniza
Editor: Ari
