
PintuMalang.id – Putra Daerah asli Turen. Begitulah masyarakat kerap memanggil Makhrus Sholeh, pria yang lahir pada 10 Juni 1977 tahun yang lalu ini. Ia dibesarkan oleh orang tuanya yang berprofesi sebagai petani. Meski banyak keterbatasan dalam perjalanan hidupnya semasa kecil, Makhrus Sholeh tidak pernah putus asa. Ia mengenyam pendidikan dengan ketekunan.
Ia sempat menjadi sales pada tahun 1997 untuk demi mewujudkan mimpinya melanjutkan pendidikan di Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Mimpi tersebut harus gugur karena sang ayah meninggal dunia. Kendati demikian, pengalaman menjadi sales dan semangatnya yang seakan tak pernah padam, berhasil melahirkan jiwa bisnis di dalam dirinya.
Pria asal Talangsuko tersebut menjadi paham bagaimana berkomunikasi dengan pembeli dan bagaimana mengelola keuangan. Bapak tiga anak itu mendirikan sebuah toko bangunan pada tahun 2002 bermodalkan Rp 50 juta. Toko bangunan tersebut saat ini dikenal dengan nama Turen Indah Bangunan (TIB). Perjalanannya merintis bisnis tersebut tidak terlepas dari dukungan sang istri Indri Ariani. “Dulu awal kami buka toko bangunan, ketika ada barang datang saya sambil menghafal nama-nama material,” ujar Indri.
Indri menceritakan dirinya yang menjaga toko bangunan seorang diri. Sementara sang suami pergi menawarkan barang kepada customer. Berkat kegigihan keduanya, saat ini Turen Indah Bangunan (TIB) telah berkembang menjadi 22 cabang. Toko bangunan yang terus berkembang memotivasi Makhrus Sholeh untuk mengembangkan sayap bisnisnya. Ia mulai memasuki dunia properti pada tahun 2008 silam. Ia terus mengembangkan perumahan. Ia juga memiliki perumahan dengan konsep subsidi.
“Baru saja beberapa waktu lalu ada driver ojek online yang beli rumah subsidi. Betapa bahagianya mereka bisa menempati rumah yang nyaman bersama keluarganya,” ujar Ketua APERSI Jawa Timur tersebut. Ia mengaku program rumah subsidi tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat memiliki hunian yang layak. Ia membeberkan, dirinya ingin suatu saat dapat memperluas jangkauan program tersebut untuk membantu lebih banyak warga.
Tak berhenti hingga bisnis properti saja, Makhrus mulai masuk pada bisnis kuliner. “Istri saya suka coba banyak jenis kuliner, jadi saya coba membuat rumah makan,” imbuhnya. Pada tahun 2009, ia mendirikan restaurant bernama The Ocean di Sawojajar. Kemudian usaha kulinernya berkembang menjadi lima cabang dan namanya berubah menjadi Ocean Garden. Indri mengaku suaminya memang sosok yang sangat produktif. Ia terus mencari inovasi dalam berbisnis.
Makhrus juga hobi membaca buku. Ia kerap mengajak anak-anaknya menuju toko buku. “Toko buku itu adalah hiburan bagi Bapak, tempat melepas penat,” ujar Indri. Kesuksesannya membuat ia ingin menebar manfaat bagi masyarakat. Sejak tahun 2021 ia mengemban amanah menjadi Ketua DPC PPP Kota Malang. ia merasa, politik merupakan salah satu jalan yang bisa mengantarkannya bertemu dengan lebih banyak warga. Ia selalu berpesan kepada kadernya untuk lebih dekat dengan rakyat dengan metode 3M (Mendengarkan, Melihat, Merasakan).
Makhrus mulai menerapkan hal tersebut dari lingkungan terdekat. Ia mendengar dan melihat di desa Talangsuko, Kecamatan Turen tanah kelahirannya bahwa banyak janda-janda tua yang tak lagi memiliki pekerjaan dan penghasilan. Maka dari itu, ia rutin membagikan makanan kepada janda-janda tua tersebut. “Kami setiap hari masak untuk karyawan, jadi sekalian saja masak untuk berbagi kepada mereka,” tandasnya. Janda-janda tua yang ada disekitar lingkungan desa bahkan selalu menunggu kedatangan bantuan makanan setiap harinya.
Biasanya, masakkan yang sudah siap diantarkan langsung oleh tim khusus menuju tiap-tiap rumah setiap Senin hingga Sabtu. “Biasanya Minggu libur karena karyawan juga tidak bekerja tapi mereka tetap menunggu makanannya datang. Bila begitu, rencananya akan saya lanjutkan saja distribusi hingga hari Minggu juga,” ungkapnya. Merasakan kebahagiaan para lansia tersebut menjadi sebuah kepuasan tersendiri baginya. Ia memiliki impian untuk terus memperluas bantuan-bantuan kemanusiaan hingga daerah-daerah lainnya di Jawa Timur.
(llk’s)