
PintuMalang.id – (3/12) DPRD Kota Malang desak Pemkot Malang untuk membuat terobosan dalam rangka mengatasi kemacetan di Kota Malang. Yaitu bisa melalui APBD 2024 yang akan datang. Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi memaparkan sangat pentingnya solusi untuk mengatasi kemacetan untuk itu saya berharap APBD 2024 difokuskan untuk penangganan macet serta banjir.
“Jujur saja saya sangat prihatin dengan kemacetan yang terjadi di beberapa titik jalan di Kota Malang. Memang harus ada solusinya, macet banjir , menjadi PR yang harus secepatnya diselesaikan,” ungkap Wanedi. Kemacetan merupakan problem, sedangkan untuk menambah infrastruktur jalan sangat sulit. Di sisi lain, volume kendaraan dan pertambahan kendaraan bermotor selalu meningkat setiap tahun dan cukup tinggi.
“Salah satu solusinya dengan membangun jembatan layang atau moda transportasi umum yang sifatnya massal. jembatan layang tidak mungkin terealisasi tahun 2024 mendatang , tetapi harus tetap dicarikan cara ujarnya. pembangunan harus mengakomodir hasil Musrenbang. Sebab, permasalahan pembangunan itu bukan saja di tengah kota, melainkan juga berada di 57 kelurahan. “Semua itu menjadi tanggung jawab DPRD Kota Malang dan Pemkot Malang di tengah keterbatasan anggaran dengan berlandaskan pembangunan yang merata dan menjangkau seluruh kelurahan,” tambahnya Bila masalah bisa diselesaikan ini bisa mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun hal itu membutuhkan kolaborasi dengan pemerintah pusat Sehingga tidak mengganggu proses pembangunan di Kota Malang,” katanya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Asmualik mengatakan pembangunan wajib berkelanjutan guna untuk mengatasi problem banjir dan kemacetan. “Kita berharap pembangunan berlangsung tahap demi tahap.
Ujarnya Terkait persoalan kemacetan, Dinas Perhubungan Kota Malang harus mengatur parkir dan titik tikung rawan macet. Serta , sistem moda transportasi diperbaiki. “Modernisasi angkutan kota menjadi keharusan lantaran sudah waktunya berbasis online. Dengan seperti itu, penumpang bisa melakukan pembayaran nontunai, begitu juga penerima layanan juga harus diperhatikan sehingga saat naik angkot tanpa menunggu lama,” tutupnya.
(Alex)