
PintuMalang.id – Awal tahun 2024 ini Universitas Islam Malang (Unisma) akan melaksanakan wisuda pada Sabtu (6/1). Sebanyak 643 lulusan akan mengikuti wisusuda ke 72 tahun 2024 tersebut. Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi menyebutkan bahwa pihaknya terus mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Hal tersebut salah stau bagian dari pelayanan akademik Unisma, terutama kepada mahasiswa yang belebihi batas waktu studi , yakni 3 tahun untuk jenjang D3 dan 4 tahun untuk jenjang S1.
“Kita gerakkan semua pimpinan fakultas termasuk juga para dosen untuk mendorng para mahasswanya,” tuturnya. Tentunya, imbuh Maskuri tanpa mengurangi kualitas tugas akhir yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. Terlebih saat Unisma sudah berorientasi pada tugas akhir yang tidak sekadar skripsi tetapi juga sintem konversi dari jurnal maupun pelaksanaan magang di perusahaan. “ itu yang menjadi komitmen kami untuk percepatan pelayanan akademik kepada mahasiswa unisma,” kata Maskuri.
Ia juga enyampaikan bahwa saat ini Unisma sedang melakukan mapping tekait perluasan kampus di Kalimantan Utara. “Itu nanti di Kabupaten Tanjung Selur, Bulungan,” tuturnya. Di sana akan menempai tnah hibah seluas 100 hektar dari raja. Pada wisuda tersebut terdapat 5 lulusan berprestasi dari program Sarjana, Pascasarjana dan juga Profesi. Slaha satu lulusan berprestasi Sardin Wance MKn dapat lulus tepat waktu dengan IPK 3,98.

Lulusan Program Pascasarjana Kenotariatan tersebut meneliti mengenai “Pembatalan Perjanjian Secara Sepihak Akibat Force Majure Ditinjau dari UU 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan”. Pria asa Ambon tersebut menyebutkan bahwa saat ini belum ada penyelesaian yang rill terkaiy pembatalan perjanjian sepihak tersebut, sehingga pemerintah harus mnegubah Undang undang Ketenagakerjana karena saat ini yang dipakai masih Undang-undang yang lama.
“Sehingga butuh baru supaya hukum ketenagakerjaan dapat meerspon terhadap kasus tersebut,” tuturnya. Sementara itu Lulusan terbaik dari program Sarjana Pendidiakn Agama Islam Dwi Rositasari SPd dapat lulus dengan IPK 3,96. Pada tugas akhirnya ia meneliti mengenai model pembelajaran VAK (Visualizatiom, Audiotory, Kinesthetic) pada pembelajaran PAI. “Karena pembelajaran ini sangat efektif untuk memehamkan siswa,” tuturnya.
(llk’s)