PintuMalang.id – Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) Malang terus aktif dalam mengenalkan dirinya sebagai pelopor pembelajaran jarak jauh. Kali ini, sosialisasi dan promosi dilakukan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Hikam, Baron Ngajuk, dan Annur Alghozali Prambon, Nganjuk, Selasa (5/12).
UT, Perguruan Tinggi Negeri ke-45 yang didirikan pada tahun 1984 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 4 September, kini membuka pintu setiap semester untuk siapa saja yang ingin menjadi mahasiswa. Keunggulan UT terletak pada kemudahan belajar, dengan sistem online yang memungkinkan mahasiswa belajar di mana saja tanpa meninggalkan tempat tinggal. Fleksibilitas ini mencakup pengambilan beban studi dan penyelesaian studi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, menjadikannya pilihan ideal bagi yang bekerja tanpa perlu khawatir tentang istilah drop-out.
Para santri tampak tertarik dan aktif bertanya mengenai UT yang menawarkan solusi pendidikan tinggi dengan sistem online yang mudah dan biaya terjangkau. Biaya kuliah di UT mulai dari Rp.36.000 per SKS, dengan maksimal 24 SKS per semester. Bagi yang memilih belajar mandiri melalui tutorial online, biaya mulai dari Rp.1.300.000 per semester, sementara yang memilih sistem paket akan mendapatkan buku atau modul gratis. Tersedia pula opsi tutorial tatap muka dengan dosen, dengan biaya Rp.1.750.000 per semester, atau pilihan full tutorial tatap muka (semua mata kuliah memiliki tutor/dosen) dengan biaya Rp.2.200.000 per semester.
Selain itu, tidak ada biaya tambahan seperti biaya gedung, pendaftaran, dan ujian. Heny Setianingsih, S.IP, Penanggung Jawab kegiatan SosProm UT Malang, menjelaskan proses pendaftaran yang cukup mudah melalui formulir online di www.ut.ac.id/Formulir, dengan melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Dengan kemajuan teknologi yang cepat, UT menjadi pilihan yang sangat tepat bagi kaum milenial yang akrab dengan teknologi internet melalui gadget atau handphone.
Program studi UT telah terakreditasi oleh BAN-PT dengan akreditasi A dan B, serta standar internasional dari International Council for Open and Distance Education (ICDE). “UT menjadi solusi tepat untuk para satriwan dan santriwati yang ingin melanjutkan kuliah sambil mondok, karena dapat diakses secara fleksibel dimanapun dan kapanpun,” ungkapnya.
Dengan menerapkan sistem belajar jarak jauh (distance learning), UT tidak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan, tetapi mendukung falsafah pendidikan sepanjang hayat. UT yang dulunya dikenal memiliki citra sebagai pilihan bagi orang tua yang sibuk dan tidak dapat mengikuti kuliah konvensional sekarang sudah berganti. Yakni menjadi pilihan banyak generasi Milenial dan Gen Z sebagai pilihan utama kuliah, bukan hanya karena fleksibilitas waktunya, tetapi juga karena biaya yang terjangkau.
(Del)
