MALANG KOTA – Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang (RKZ) mengungkap sejumlah cara menangkal penularan penyakit hepatitis B. Sebelumnya, harus dipahami dulu pola penularannya. Yakni melalui kontak darah dan cairan tubuh, seperti air liur, air mani, atau cairan vagina.
“Penyakit ini tidak menular melalui udara seperti batuk atau bersin,” ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS RKZ Malang dr Eric Rahardi Sp PD FINASIM, kemarin.
Dia mengatakan, penularan yang umum terjadi melalui seksual. Misalnya, melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Sebab, virus HBV pada penyakit hepatitis B dapat ditularkan melalui darah, air liur, air mani, atau cairan vagina yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu, lanjutnya, penularan juga bisa melalui penggunaan jarum suntik yang telah terkontaminasi darah penderita hepatitis. Kemudian ibu hamil yang terinfeksi HBV dapat mentransfer virus kepada bayi saat proses kelahiran.
Sering kali, dia mengatakan, orang yang baru terinfeksi tidak menunjukkan gejala. Namun gejala seperti sakit perut, urin gelap, demam, nyeri sendi, hilangnya nafsu makan, mual, muntah, kelelahan berlebihan, dan kuningnya kulit serta bagian putih mata (jaundice) baru muncul setelah 1-4 bulan.
Untuk mengantisipasi tertularnya hepatitis, dia menyarankan vaksinasi. “Vaksin dapat diberikan kepada bayi, anak-anak, dan orang dewasa dengan risiko tinggi terpapar virus,” katanya.
Dia mengatakan, tindakan pencegahan lainnya dapat dilakukan secara mandiri. Di antaranya memperhatikan kesehatan seksual pasangan sebelum berhubungan, menghindari obat terlarang dan jarum suntik bersamaan, hindari berbagi alat pribadi seperti cukur atau sikat gigi, hindari tindakan tato atau tindik di tempat yang tidak terpercaya dan tidak terjaga kebersihannya. “Yang terakhir adalah setiap petugas kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri (APD), terutama saat menangani pasien hepatitis B”, ungkapnya.
